BREAKING NEWS! KPK OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
                                    Gedung Merah Putih KPK, Jakarta - Ayu Novita - --
RIAU, DISWAY.ID - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali menggelar operasi senyap yang mengejutkan publik. Kali ini, lembaga antirasuah tersebut menangkap Gubernur Riau, Abdul Wahid, dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang berlangsung pada Senin, 3 November 2025. Penangkapan ini menambah daftar panjang kepala daerah yang terjaring kasus dugaan Korupsi di Indonesia.
KPK Benarkan OTT dan Penangkapan Gubernur Riau
Wakil Ketua KPK, Fitroh Rohcahyanto, mengonfirmasi kabar penangkapan tersebut. “Salah satunya (yang ditangkap) Gubernur Riau, Abdul Wahid,” ujarnya saat dikonfirmasi wartawan di Jakarta. Meskipun demikian, Fitroh belum menjelaskan secara rinci kasus yang membuat sang gubernur terjaring operasi senyap itu.
Selain Abdul Wahid, KPK juga mengamankan sejumlah pihak lain dalam operasi tersebut. Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, menyebut ada sekitar sepuluh orang yang ikut diamankan dari berbagai unsur, termasuk penyelenggara negara dan pihak swasta. “Informasi sementara, yang diamankan berasal dari pihak penyelenggara negara. Nanti kami akan perbarui berapa jumlah pasti dari masing-masing pihak,” kata Budi.
Status Abdul Wahid Akan Diumumkan dalam 24 Jam
Sesuai prosedur, KPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum para pihak yang diamankan. Lembaga antirasuah tersebut tengah melakukan pemeriksaan intensif sebelum mengumumkan siapa saja yang akan ditetapkan sebagai tersangka.
“KPK akan mengumumkan hasil pemeriksaan setelah semua proses awal selesai. Kami akan pastikan seluruh langkah dilakukan sesuai hukum dan bukti yang ada,” ujar Budi menegaskan. Hingga kini, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Provinsi Riau maupun dari Abdul Wahid sendiri.
Profil Abdul Wahid: Dari DPR ke Kursi Gubernur
Abdul Wahid dikenal sebagai politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang cukup berpengalaman di dunia politik. Ia terpilih sebagai Gubernur Riau melalui Pilkada 2024. Sebelum menduduki kursi kepala daerah, Wahid pernah menjadi anggota DPR RI periode 2019–2024 mewakili daerah pemilihan Riau II. Bahkan, kiprahnya di dunia politik sudah dimulai sejak lama, dengan dua periode jabatan sebagai anggota DPRD Riau sejak 2009 hingga 2019.
Nama Abdul Wahid dikenal luas di Riau berkat gaya kepemimpinannya yang dekat dengan masyarakat. Namun, penangkapannya oleh KPK membuat publik terkejut sekaligus kecewa, mengingat kasus dugaan korupsi di kalangan kepala daerah seakan belum kunjung surut.
OTT Keenam KPK Sepanjang 2025
Penangkapan Abdul Wahid menjadi operasi tangkap tangan keenam yang dilakukan KPK sepanjang tahun 2025. Sebelumnya, lembaga ini juga menangkap mantan Wakil Menteri Ketenagakerjaan, Imanuel Ebenezer Gerung alias Noel, terkait kasus dugaan pemerasan dalam sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan.
Serangkaian OTT ini menunjukkan bahwa KPK terus aktif menindak praktik korupsi, terutama di level pejabat publik. Lembaga antirasuah itu berkomitmen menjaga integritas penyelenggara negara dan menegakkan hukum tanpa pandang bulu. “Kami akan terus bekerja untuk memastikan setiap tindakan korupsi mendapat hukuman setimpal,” tegas Fitroh.
Publik Harapkan Transparansi dan Ketegasan KPK
Penangkapan Gubernur Riau memicu berbagai reaksi di masyarakat. Banyak yang mendukung langkah cepat KPK dalam menjaga integritas pejabat publik. Namun, sebagian juga berharap agar lembaga tersebut tetap transparan dan tidak tebang pilih dalam menegakkan hukum.
Kasus Abdul Wahid menjadi pengingat bahwa jabatan publik membawa tanggung jawab besar terhadap rakyat. Publik kini menantikan hasil pemeriksaan KPK dalam 24 jam ke depan, untuk mengetahui sejauh mana keterlibatan sang gubernur dalam dugaan kasus korupsi ini. - Ayu Novita -
Sumber: