Mahasiswa UNRI Kukerta di Kampar, Begini Harapan Pemkab dan Kampus

415 Mahasiswa UNRI mulai Kukerta di Kampar. Pemkab dan kampus berharap mereka jadi agen perubahan dan penggerak pembangunan desa (Mediacenter.riau)--
RIAU.DISWAY.ID - Program Kukerta Universitas Riau 2025 resmi digelar di Kabupaten Kampar, membawa semangat pengabdian mahasiswa ke desa-desa. Tapi, apa sebenarnya yang diharapkan dari program ini?
Senin, 23 Juni 2025, sebanyak 415 mahasiswa Universitas Riau (UNRI) dilepas secara resmi untuk menjalankan Kuliah Kerja Nyata (Kukerta) di wilayah Kabupaten Kampar. Acara pelepasan yang berlangsung di Lapangan Upacara Kantor Bupati Kampar ini menjadi momentum awal kolaborasi antara kampus dan pemerintah daerah dalam upaya pembangunan desa.
Mahasiswa Diharapkan Jadi Agen Perubahan di Desa
Mewakili Bupati Kampar, Sekretaris Daerah Hambali SE, MBA, MH menyampaikan bahwa Kukerta bukan hanya rutinitas tahunan, tapi bagian dari proses pembelajaran langsung mahasiswa di tengah masyarakat.
“Selamat datang dan selamat menjalankan Kukerta di bumi Serambi Mekkah-nya Riau. Ilmu yang didapatkan di bangku kuliah harus bisa diimplementasikan secara nyata,” ujar Hambali dalam sambutannya.
Ia menambahkan, Pemkab Kampar mendukung penuh program ini karena sejalan dengan visi meningkatkan kapasitas sumber daya manusia serta pembangunan berbasis desa.
“Mahasiswa UNRI akan disebar di 38 desa, mulai dari Binuang, Pulau Gadang, Tambang, hingga Koto Mesjid dan Muara Takus,” jelasnya.
Kampus Dorong Kontribusi Nyata Mahasiswa
Wakil Rektor UNRI Bidang Perencanaan, Kerja Sama, dan Sistem Informasi, Dr. Ir. Sofyan Husein Siregar, M.Phil, yang juga hadir, memberikan apresiasi kepada Pemkab Kampar atas sambutan dan kerja sama yang erat.
“Kami sangat bersyukur atas penerimaan dari Pemerintah Kabupaten Kampar. Mahasiswa Kukerta yang hadir ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata melalui ilmu yang mereka miliki. Ini bagian dari implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi,” kata Sofyan.
Ia pun menekankan pentingnya etika dan profesionalisme selama mahasiswa menjalankan program Kukerta di lapangan.
“Kalian membawa nama baik almamater. Maka jagalah sikap, bantu masyarakat, dan jadilah bagian dari solusi nyata di desa,” pesannya kepada para peserta Kukerta.
Menggali Potensi Lokal Lewat Ilmu dan Aksi
Program ini juga bertujuan untuk mengasah kemampuan mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah riil di masyarakat serta mencari solusi berdasarkan pendekatan ilmiah dan partisipatif.
“Kami berharap, Kukerta ini jadi bentuk kolaborasi konkret antara kampus dan pemerintah daerah. Mahasiswa harus mampu menggali potensi lokal, menyelesaikan persoalan di desa, dan memperkuat pemberdayaan masyarakat berbasis ilmu,” tutup Sofyan.
Dengan disebarnya 415 mahasiswa UNRI di 38 desa, program Kukerta 2025 di Kampar bukan sekadar tugas kampus. Ini adalah peluang nyata untuk mendorong perubahan dari bawah, membumikan ilmu, dan menjembatani sinergi antara akademisi dan masyarakat lokal. Kita tunggu aksi nyata mereka di lapangan! (*)
Sumber: