RIAU, DISWAY.ID - Potensi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan cuaca ekstrem mengancam Riau.
Gubernur Riau (Gubri) Abdul Wahid mengatakan potensi Karhutla di wilayah Riau menyusul prediksi cuaca ekstrem 2025 menjadi peringatan serius.
Sehingga, Abdul Wahid meminta untuk melakukan berbagai persiapan untuk menghadapi potensi karhutla dan cuaca ekstre di Riau.
BACA JUGA:Karhutla di Riau Capai 78 Hektare, BPBD Imbau Warga Peduli Lingkungan
"Kita persiapan menghadapi kondisi cuaca ke depan, seperti Karhutla. Jadi ini kalau dari informasi BMKG, karena saya sudah diundang rapat pada bulan puasa lalu oleh Kemenko, pada tahun ini cuacanya memang agak ekstrem, maka kita harus hati-hati akan kemungkinan kebakaran ini," ucap Gubri Abdul Wahid, dikutip dari Media Center Riau.
Ditegaskan status kewaspadaan Karhutla di Riau sudah ditetapkan mulai 1 April 2025.
Potensi Karhuhtla di Riau diprediksi akan berlangsung hingga November 2025. Penetapan status kewaspadaan ini dilakukan sebagai langkah antisipatif dalam menghadapi musim kemarau panjang yang diprediksi lebih kering dibanding tahun sebelumnya.
Sehingga, butuh persiapan ekstra yang melibatkan seluruh unsur.
Status Karhutla di Riau Berpotensi Naik
Abdul Wahid kemudian mengatakan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) meningkat.
BACA JUGA:Status Karhutla di Riau Berpotensi Naik, Gubernur Minta Semua Pihak Siaga
Status siaga darurat di Provinsi Riau berpotensi meningkat menjadi tanggap darurat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa Riau mulai memasuki musim kemarau pada Mei 2025.
Sehingga, menyikapi hal tersebut, Abdul Wahid mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) hingga instansi vertikal untuk memperkuat sinergi dalam upaya mitigasi Karhutla 2025 di Provinsi Riau.
"Karhutla ini tidak boleh hanya ditangani oleh satu atau dua instansi saja. Saya ingin penanganannya dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat," kata Abdul Wahid dalam Rapat Koordinasi Persiapan Pelaksanaan Jambore Karhutla 2025 di Ruang Melati, Kantor Gubernur Riau pada Kamis, 17 April 2025.
"Saya ingin penanganannya dilakukan oleh seluruh lapisan masyarakat. Kita telah diberikan amanah, maka tugas kita adalah mengoordinasikan penanganan ini dengan baik," lanjutnya.