RIAU, DISWAY.ID – Pulau Sumatra kini berada di bawah ancaman alam yang brutal. Menghadapi kondisi cuaca ekstrem dan banjir yang melanda beberapa wilayah, PT Hutama Karya (Persero) atau Hutama Karya mengumumkan situasi darurat di beberapa ruas Tol Trans-Sumatra (JTTS). Curah hujan yang sangat tinggi memicu masalah serius: gerusan tanah terjadi di sejumlah titik vital, yang kemudian menyebabkan banjir di beberapa lokasi di Jalan Tol Binjai–Langsa.
Titik-titik krusial ini teridentifikasi terjadi dari Rabu (26/11) hingga Kamis (27/11), khususnya pada Seksi Binjai–Pangkalan Brandan. Total lebih dari 12 titik menjadi fokus penanganan cepat, meliputi:
- KM 73+200 hingga KM 73+000 Jalur B (arah Pangkalan Brandan menuju Binjai).
- KM 02+900 Jalur Exit Pangkalan Brandan.
- KM 42+000 Jalur B dan KM 33+400 Jalur A (arah Binjai ke Pangkalan Brandan).
- KM 36+400 Jalur B, KM 34 Jalur A, KM 40+800 Jalur B, dan KM 38+200 Jalur B.
- Akses Masuk Kuala Bingai, Off-ramp IC Stabat Jalur B, Akses Tanjung Pura, Ujung Akses Pangkalan Brandan (Intersection), serta KM 53+000 Jalur A & B.
Hutama Karya bergerak cepat mendukung penuh upaya penanganan dan tanggap darurat bencana ini. Perusahaan berkoordinasi erat dengan pihak berwenang untuk menjaga keselamatan warga sekitar dan memastikan kelancaran layanan jalan tol, aset vital ekonomi Sumatra.
“Cuaca ekstrem ini menimbulkan dampak yang cukup signifikan di beberapa titik, namun seluruh tim kami bergerak cepat melakukan penanganan dan memastikan keamanan jalur tol,” ujar Mardiansyah, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Petugas Bergerak Cepat, Evakuasi Warga Jadi Prioritas Utama
Respons cepat tim lapangan adalah kunci. Hutama Karya tidak hanya fokus pada perbaikan jalan, tetapi juga menjalin koordinasi erat dengan BPBD serta menyiapkan dukungan logistik bagi warga sekitar yang terdampak parah. Begitu insiden teridentifikasi, petugas segera mengambil langkah pengamanan.
Mereka memasang rambu peringatan darurat dan memberlakukan penyempitan jalur pada beberapa titik rawan, termasuk di KM 74 Jalur A, KM 34 Jalur A, KM 69+800 Jalur B, dan Akses Masuk Kuala Bingai. Langkah ini krusial untuk mencegah kecelakaan di tengah kondisi jalan yang menantang.
Selain menjamin keamanan operasional tol, Hutama Karya juga menunjukkan kepedulian sosial yang tinggi. Mereka berkoordinasi langsung dengan BPBD untuk membantu evakuasi warga terdampak banjir di Desa Harapan Makmur, Dusun Sei Pakis. Air mulai memasuki permukiman warga sekitar pukul 05.10 WIB.
Evakuasi cepat kemudian dilakukan oleh BPBD bersama Marinir Tangkala Lagan mulai pukul 11.15 WIB. Warga dibawa menuju Gerbang Tol Pangkalan Brandan sebelum dipindahkan ke Posko BPBD Kecamatan Pangkalan Brandan Barat, yang lebih aman.
Sebagai bentuk kepedulian nyata, Hutama Karya menyediakan tempat pengungsian sementara di Kantor Gerbang Tol Pangkalan Brandan. Mereka juga menyediakan transportasi operasional untuk membantu proses evakuasi warga dari titik banjir menuju lokasi aman dan posko BPBD. Komitmen ini membuktikan bahwa BUMN tidak hanya mengejar profit, tetapi juga bertanggung jawab terhadap lingkungan sosialnya.
Jalur Trans-Sumatra Berhasil Dinormalkan Kembali!
Kabar baik datang dari koridor Binjai-Langsa. Hutama Karya memastikan bahwa meskipun diterjang gangguan alam yang masif, insiden ini tidak sampai mengganggu kelancaran arus lalu lintas secara permanen. Seluruh titik yang terdampak gerusan dan banjir telah ditangani secara cepat oleh petugas. Kondisi jalur telah dinyatakan aman dilalui dan normal kembali.
“Seluruh titik terdampak sudah kami tangani dan saat ini tol dapat dilintasi dengan aman. Kami terus memantau kondisi cuaca dan jalur secara real-time untuk memastikan pelayanan kepada pengguna jalan tetap optimal,” tambah Mardiansyah. Ia juga menegaskan bahwa pemasangan rambu dan penempatan personel di titik-titik gangguan telah dioptimalkan untuk pencegahan.
Siaga Penuh di Padang dan Aceh: Mitigasi Genangan Air
Selain kejadian di Tol Binjai–Langsa, Hutama Karya juga melakukan pemantauan ketat pada ruas lain. Genangan air terdeteksi mulai memasuki jalur lambat Tol Padang–Sicincin, tepatnya di KM 8+800 (arah Sicincin menuju Gerbang Tol Padang). Sebagai langkah mitigasi awal yang proaktif, petugas telah melakukan pemasangan perambuan peringatan dan menempatkan petugas siaga di lokasi untuk memastikan keamanan dan kelancaran arus kendaraan.
Dalam mendukung upaya penanganan dan tanggap darurat bencana di wilayah ini, Hutama Karya juga bekerja sama dengan Satgas BUMN. Mereka menyiapkan posko siaga di Gerbang Tol Padang sebagai titik dukungan dan koordinasi vital bagi masyarakat terdampak maupun pihak berwenang.
“Kami terus memantau kondisi seluruh ruas tol yang berada di koridor Sumatra, termasuk ruas di Padang dan Aceh. Untuk wilayah Aceh, situasi saat ini masih terkendali, namun tim tetap bersiaga penuh apabila terjadi perubahan kondisi cuaca dan jalur,” ujar Mardiansyah, menegaskan kesiapan mereka di seluruh koridor JTTS.
Imbauan Krusial: Jangan Sampai Terkena Aquaplaning!
Hutama Karya mengimbau seluruh pengguna jalan tol untuk tetap berhati-hati saat berkendara, terutama di tengah kondisi hujan deras yang ekstrem. Pengguna jalan wajib mematuhi rambu, memeriksa kondisi kendaraan secara menyeluruh sebelum memulai perjalanan, dan yang terpenting: menurunkan kecepatan saat melintasi jalan basah atau tergenang.