RIAU, DISWAY.ID - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) terus menunjukkan dampak yang makin terasa di berbagai daerah. Bukan hanya menghadirkan asupan nutrisi untuk balita, tetapi juga membawa suasana hangat di tengah masyarakat. Di Kabupaten Rokan Hilir, Riau, program ini menghadirkan cerita unik yang viral dan membuat publik tersenyum: petugas MBG menghibur balita dengan gitar sambil menyalurkan makanan bergizi.
Momen itu terekam dalam unggahan Instagram SPPG Sungai Nyamuk, yang memperlihatkan dua petugas MBG bernyanyi di depan rumah warga. Mereka tidak sekadar menjalankan prosedur, tetapi membawa keceriaan melalui iringan musik dan ajakan menari kepada anak-anak. Konten itu pun langsung menarik perhatian, terutama karena pendekatan hangat yang jarang terlihat dalam program layanan publik.
Dua sosok di balik aksi ini adalah Jeprianto Siahaan, Kepala SPPG Desa Sungai Nyamuk, Kecamatan Simaboi, dan Christina Manurung, sang Asisten Lapangan. Keduanya memahami bahwa pengiriman paket gizi kepada balita bukan hanya tentang memberi makanan, melainkan juga memberi suasana yang nyaman dan menyenangkan.
Jeprianto menyadari bahwa anak-anak cenderung merasa lebih terbuka saat diberi stimulus emosional. Maka, ia memutuskan membawa gitar pribadi saat mengantar paket MBG.
“Saya cuma ingin anak-anak happy. Jadi mereka lebih semangat menerima MBG. Kebetulan ada gitar di rumah, ya sekalian saja saya bawa untuk menghibur,” jelas Jepri kepada Disway.id, Rabu, 26 November 2025.
Sesampainya di salah satu rumah warga, suasana hening langsung berubah menjadi riuh ceria. Jepri mulai memetik gitar, memainkan lagu anak-anak klasik “Balonku Ada Lima” yang langsung membuat dua balita yang menerima paket MBG terpukau. Tatapan mereka berbinar, tangan mungil mereka mulai bertepuk mengikuti irama, dan dalam hitungan detik mereka ikut bernyanyi dengan suara polos yang menggemaskan.
Aksi sederhana itu mengubah rutinitas penyaluran MBG menjadi momen penuh tawa. Ibunda balita yang menerima paket gizi itu juga terlihat terharu, melihat bagaimana kedua anaknya merasa diperhatikan dan disayangi.
Inisiatif kecil ini terbukti membawa dampak emosional yang besar. Kehangatan yang dihadirkan Jepri dan Christina mencerminkan bahwa program nasional tidak harus kaku. Sentuhan personal justru membuat rasa kehadiran negara semakin kuat.
Program MBG dirancang untuk memastikan seluruh anak Indonesia, termasuk balita di pelosok daerah seperti Sungai Nyamuk, memperoleh asupan gizi yang cukup pada masa emas pertumbuhan. Menu yang diberikan kepada balita sama dengan yang diterima siswa sekolah, sehingga tidak ada perbedaan standar pelayanan, baik di lingkungan pendidikan maupun di rumah.
Penyaluran dilakukan oleh petugas Badan Gizi Nasional (BGN) melalui skema SPPG. Namun, kisah yang terjadi di Rokan Hilir ini membuktikan bahwa pelayanan publik bisa melampaui sekadar distribusi paket. Kehangatan interaksi yang terjadi di lapangan menjadi bukti bahwa perhatian negara hadir dalam bentuk yang sangat humanis.
Para petugas MBG dalam video itu memberikan gambaran bahwa keceriaan dapat menjadi bagian dari pelayanan kesehatan. Langkah kecil seperti bernyanyi, memainkan gitar, atau sekadar memberi waktu untuk bercengkerama dapat membuat anak-anak lebih nyaman dan membuka diri terhadap program gizi.
Jeprianto sendiri menilai bahwa cara ini bukan hanya untuk hiburan sesaat. Baginya, membangun ikatan dengan balita dan keluarga penerima manfaat bisa menciptakan kesan positif jangka panjang. Anak-anak akan tumbuh dengan memori bahwa negara hadir untuk mereka, tidak hanya lewat makanan bergizi, tetapi juga lewat perhatian yang tulus.
Kisah ini menjadi penegasan bahwa Program MBG bukan hanya soal isi piring, tetapi juga soal membangun kebahagiaan sederhana. Melihat balita bernyanyi dengan penuh tawa saat menerima makanan bergizi menunjukkan bahwa pendekatan humanis mampu memperkuat hubungan antara pemerintah dan masyarakat.
Kehadiran alunan gitar di antara rumah-rumah warga Sungai Nyamuk itu memberi pesan kuat: pelayanan publik yang baik tidak harus seragam dan kaku. Kreativitas kecil justru dapat menciptakan perubahan besar dalam pengalaman penerima manfaat.
Dengan keceriaan yang tercipta dari satu gitar dan satu lagu sederhana, penyaluran MBG di Rokan Hilir berubah menjadi potret pelayanan publik yang lebih manusiawi. Momen ini juga menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa dibangun tidak hanya dengan nutrisi, tetapi juga dengan kebahagiaan yang tumbuh dari interaksi tulus antara warga dan petugas di lapangan. - Abdullah Sani -