RIAU, DISWAY.ID – PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) mempertegas sinergi dengan SKK Migas dan Satgas Barang Milik Negara (BMN) Migas untuk menjaga keamanan aset negara di Wilayah Kerja (WK) Rokan. Kawasan ini dikenal sebagai penyumbang seperempat produksi minyak nasional dan menjadi pilar penting ketahanan energi Indonesia.
General Manager Zona Rokan, Andre Wijanarko, menegaskan bahwa aset migas negara merupakan fondasi utama dalam mewujudkan ketahanan energi nasional. “Kami ingin mewujudkan swasembada energi sesuai arahan Presiden. Blok Rokan menjadi salah satu penopang utama produksi migas nasional,” ujarnya pada Selasa (11/11/2025).
Andre menambahkan, PHR tidak dapat bekerja sendiri. Karena itu, kolaborasi dengan SKK Migas, pemerintah daerah, TNI-Polri, serta masyarakat menjadi kunci untuk menjaga keberlanjutan operasional dan keamanan aset migas.
PHR Punya Peran Strategis dalam Produksi Migas Nasional
Kepala Perwakilan SKK Migas Sumbagut, CW Wicaksono, menyoroti peran penting PHR. Dari target 900 sumur migas di wilayah Sumatera bagian utara, hampir 600 di antaranya berada di WK Rokan. “Ini menunjukkan betapa strategisnya posisi PHR dalam menjaga stabilitas produksi migas nasional,” jelasnya.
Satgas BMN Migas Fokus Selesaikan Masalah Pertanahan di Duri
Sekretaris Daerah Provinsi Riau sekaligus Kepala Satgas BMN Migas, Dr. Syahrial Abdi, menegaskan bahwa fokus utama Satgas saat ini adalah menyelesaikan persoalan pertanahan di Duri Field. “Masalah di Duri cukup serius dan perlu diselesaikan bersama agar tidak mengganggu operasional migas,” katanya.
Ia memaparkan lima langkah konkret Satgas, yaitu memperkuat koordinasi penyelesaian lahan, melibatkan Forkopimda dan aparat hukum, menyinkronkan data pertanahan dengan BPN, melakukan mediasi sosial bersama tokoh adat, serta membentuk tim lapangan cepat tanggap.
Langkah Tegas di Lapangan
Satgas Migas bersama Kejaksaan Tinggi, TNI-Polri, BPN, dan DJKN turun langsung ke lokasi perambahan di Duri Field. Hasil tinjauan menemukan sejumlah aktivitas ilegal di area aset BMN migas yang segera ditindaklanjuti sesuai prosedur hukum.
PHR, anak usaha Pertamina Hulu Energi, mengelola WK Rokan sejak 9 Agustus 2021 dengan luas area mencapai 6.200 km², mencakup tujuh kabupaten/kota di Riau. Kolaborasi lintas lembaga ini menjadi bukti nyata upaya bersama dalam menjaga keberlanjutan industri migas nasional. (*)